5 Cara Membaca Buku Tabungan BCA, BNI, BRI dan Mandiri

Cara Membaca Buku Tabungan – Buku tabungan adalah tanda bukti kepemilikan rekening atau tabungan pada bank. Biasanya nasabah akan mendapatkan buku tabungan setelah membuat rekening sebagai tanda bukti dan juga catatan transaksi keuangan.

Oleh karena itu, buku tabugan biasanya digunakan menjadi salah satu syarat untuk mengurus sesuatu hal di bank, karena buku tabungan menjadi salah satu alat bukti jika nasabah tersebut merupakan pemilik rekening atau tabungan tersebut.

Dan selain menjadi alat bukti kepemilikan rekening atau tabungan, buku tabungan juga menjadi catatan transaksi keuangan para nasabah. Dimana nasabah bank tersebut dapat mengetahui jenis transaksi yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Nah, pada kesempatan kali ini, Pakai Banking ingin memberikan informasi seputar cara membaca buku tabungan. Barang kali saja masih ada diantara kalian yang belum memahami bagaimana cara membaca buku tabungan BRI, BCA, BNI atau Mandiri.

Isi Buku Tabungan Bank

Sebelum kami lanjutkan ke cara membaca buku rekening, alangkah baiknya jika mengetahui terlebih dahulu isi buku tabungan. Dengan mengetahui apa saja isi buku rekening, maka kalian dapat membaca dengan lebih mudah.

1. Keterangan Buku Tabungan

Pada bagian awal buku tabungan umumnya berisi nama pemilik rekening atau tabungan lengkap dengan tanda tangan. Masih diarea yang sama juga terdapat nomor rekening bank dan juga kantor cabang pembuatan buku tabungan tersebut.

Pada bagian selanjutnya akan berisikan sejumlah keterangan seputar bank tersebut diikuti dengan kolom Kode Transaksi Bank. Kode transaksi ada yang terletak pada bagian depan atau belakang buku tabungan dan ada juga pada bagian kolom transaksi, sesuai dengan jenis bank.

2. Kolom Transaksi

Isi buku tabungan selanjutnya ialah bagian transaksi, bagian ini merupakan isi utama dari buku tabungan. Jumlah kolom transaksi ada yang berjumlah 7 kolom ada yang 6 kolom, hal tersebut sesuai dengan jenis bank yang digunakan.

Jumlah kolom transaksi BNI, BRI dan BCA biasanya berjumlah 7 kolom, masing-masing bagian berisikan nomor, tanggal, sandi/kode transaksi, debet, kredit, saldo dan pengesahan petugas.

Sedangkan untuk kolom transaksi buku tabungan Mandiri berjumlah 6, masing-masing bagian berisikan nomor, tanggal, sandi/kode transaksi, mutasi, saldo dan pengesahan petugas.

Jadi perbedaan buku tabungan Mandiri dan bank lainya hanya terdapat pada bagian keuangan, dimana jumlah uang masuk dan keluar pada buku tabungan Mandiri menjadi satu pada bagian mutasi. Sedangkan untuk bank lainnya dibuat secara terpisah pada bagian debet dan kredit.

Cara Membaca Buku Tabungan

Lantas bagaimana cara membaca buku tabungan? Setelah kalian mengetahui isi buku tabungan, maka kalian sudah sedikit mengetahui bagaimana cara membaca buku rekening tersebut. Karena membaca buku rekening utamanya ada pada bagian kolom transaksi.

1. Tanggal Buku Tabungan

Pada bagian ini berisikan tanggal transaksi. Jadi setiap kegiatan pada rekening tersebut akan tertulis berdasarkan tanggal, baik menggunakan mobile banking, internet banking atau SMS Banking akan tetap tercatat.

2. Sandi/Kode Transaksi

Pada bagian kolom selanjutnya ialah kode transaksi. Pada kolom ini berisikan kode berdasarkan jenis transaksi, biasanya ditulis menggunakan singkatan huruf atau angka. Untuk lebih memudahkan dalam membaca kode tersebut, maka bisa melihat pada bagian kolom kode transaksi.

3. Debet Buku Tabungan

Selanjutnya terdapat kolom debet. Kolom debet merupakan bagian catatan keuangan masuk bank, namun hal tersebut dilihat dari sudut pandang perbankan. Karena Arti Debet sendiri merupakan catatan keuangan peningkatan aset pada bank.

Namun jika dilihat dari sisi nasabah, hal tersebut memiliki arti catatan uang keluar yang dilakukan oleh nasabah. Hal tersebut dikarenakan pihak bank membayar hutangnya kepada nasabah, sehingga termasuk kedalam catatan peningkatan aset.

4. Kredit Buku Tabungan

Sedangkan pada bagian kolom kredit berisikan catatan uang masuk para nasabah. Namun Arti Kredit dari sudut pandang perbankan adalah pihak bank memiliki hutang kepada nasabah. Oleh karena itu, setiap nasabah melakaukan setor uang akan tercatat pada bagian kredit.

5. Saldo Buku Tabungan

Kolom selanjutnya adalah saldo tabungan, bagian kolom ini berisikan jumlah saldo tabungan yang dimiliki oleh para nasabah. Setiap kali nasabah melakukan transaksi baik debet atau kredit, biasanya di bagian saldo akan mengalami perubahan.

6. Pengesahan Petugas

Kolom terakhir adalah pengesahan petugas, bagian ini berisikan ID teller pada saat itu. Jadi bagian ini para nasabah tidak perlu begitu memperhatikan atau membaca, terkecuali untuk kepentingan tertentu.

Kode Transaksi Buku Tabungan

Setelah mengetahui cara membaca buku tabungan dengan benar,buku tabungan juga terdapat bagian transaction code. Kode transaksi sebenarnya ada banyak sekali, hanya saja tidak semua kode muncul atau dituliskan di buku tabungan. Sehingga kalian tidak dapat membaca semua code-nya.

Berikut ini adalah beberapa kode transaksi yang mungkin belum kalian ketahui.

1. AFT (Automatic Fund Transfer)

AFT adalah code untuk kegiatan debet secara otomatis ke sesama bank, namun kegiatan ini hanya dapat dilakukan apabila mengaktifkan fitur auto debet. Apabila fitur tidak diaktifkan, maka AFT code tidak akan muncul.

2. AGF (Automatic Grand Fund)

AGF adalah kegiatan auto debit untuk pembayaran tagihan, transaksi ini juga tidak akan terlihat apabila tidak diaktifkan. AGF code juga nantinya akan terus muncul setiap bulan, sehingga akan mudah diketahui nantinya.

3. CWD (Cash Withdrawal)

CWD adalah code penarikan melalui mesin ATM, CWD code tersebut akan muncul setelah proses tarik tunai selesai dilakukan oleh nasabah. Cara membaca CWD code paling mudah dilakukan setelah kalian melakukan penarikan tunai, kemudian melakukan cetak buku tabungan.

4. CSD (Cash Deposit)

CSD adalah code untuk menandai adanya kegiatan setor tunai, baik melalui mesin ATM atau Teller. Sehingga code ini tidak akan selalu muncul apabila jarang melakukan setor tunai atau deposit.

5. FAS (Facility Account Sweep)

FAS adalah code untuk kegiatan auto debit antar bank, code tersebut akan muncul apabila ada pengaturan auto debit ke bank lain. Untuk dapat membaca FAS code, maka harus mengaktifkan fitur auto debit terlebih dahulu.

6. CHG (Charge)

CHG adalah code untuk penarikan biaya admin, sehingga CHG code akan muncul setiap bulan sesuai dengan tanggal pembayaran biaya admin.

7. OVB (Overbooking)

OVB adalah kode pemindahan buku tabungan. Sehingga kode ini akan sangat jarang sekali ditemukan, apabila kalian tidak melakukan pemindahan buku tabungan.

8. INT (Inters)

INT adalah kode saat adanya penambahan saldo berupa bunga, INT code biasanya akan muncul setiap bulan seperti kode biaya admin. Sehingga membaca INT code sebaiknya dilakukan sebulan sekali.

9. MDB (Multi debet)

MDB adalah kode notifikasi biaya saat melakukan transaksi menggunakan SMS Banking, sehingga kode ini tidak akan muncul disetiap buku tabungan. Terkecuali nasabah telah mengaktifkan layanan SMS Banking.

10. TAX

TAX atau dalam bahasa Indonesia adalah pajak, sehingga kode tersebut digunakan saat rekening melakukan pembayaran pajak. Pajak tersebut akan dikenakan setelah nasabah mendapatkan bunga. Cara membaca TAX code mungkin paling mudah diantara beberapa transaction code lainnya.

Akhir Kata

Sangat mudah bukan cara membaca buku tabungan? mudah-mudahan saja informasi tentang cara membaca buku tabungan diatas bisa memberikan banyak manfaat untuk kalian semua, terutama yang belum mengetahui cara membaca buku rekening.